Ledakannya Memakan Korban Jiwa, Sebetulnya Apa Itu Amunisi dalam Senjata Api?
Pemusnahan amunisi di Cibalong, Garut - Jawa Barat pada 12 Mei 2025 pagi, memicu ledakan hingga menyebabkan belasan orang meninggal dunia yang merupakan TNI dan warga sipil.
Bahkan sejumlah pihak sempat mempertanyakan kehadiran warga sipil di sekitar area pemusnahan amunisi sekaligus menyoroti bagaimana standar operasional prosedur yang dilakukan. TNI Angkatan Darat pun menyatakan bahwa pemusnahan amunisi ini berlangsung di tempat biasa mereka melakukan pemusnahan senjata.
Sebetulnya, apa itu amunisi dalam senjata api? Mengapa ledakannya bisa sedahsyat ini?
Apa Itu Amunisi?
Menurut Paralegal.id, Amunisi adalah hal mendasar bagi semua senjata api dan memegang peranan penting dalam pengoperasiannya yang aman dan efektif. Senjata api sendiri tidak bisa digunakan tanpa amunisi yang tepat.
Secara umum, amunisi adalah bahan yang dirancang untuk digunakan bersama senjata guna menghasilkan efek tembak. Dalam senjata api, amunisi terdiri dari proyektil (peluru), bubuk mesiu, primer (penggetar api), dan selongsong. Keempat elemen ini bekerja secara serempak saat senjata ditembakkan.
Menurut Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, amunisi didefinisikan sebagai bahan peledak dan proyektil yang digunakan untuk menghancurkan target atau musuh, baik dalam bentuk latihan maupun peperangan.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Ledakan Hebat Amunisi Tak Layak di Garut Selatan Tewaskan 13 Orang
Komponen Utama Amunisi Senjata Api
-
Proyektil (bullet): Bagian dari amunisi yang keluar dari laras senjata dan mengenai sasaran.
-
Selongsong (case): Wadah logam yang menyatukan semua komponen amunisi.
-
Bubuk mesiu (propelan): Bahan peledak yang menghasilkan gas bertekanan untuk mendorong peluru.
-
Primer: Bahan kimia yang meledak akibat tekanan dari firing pin, menyulut bubuk mesiu.
Jenis-Jenis Amunisi
Jenis amunisi sangat beragam, dan penggunaannya tergantung pada jenis senjata dan tujuan operasional. Beberapa jenis yang umum meliputi:
-
Amunisi tajam (live round): Mengandung proyektil logam dan digunakan dalam operasi militer atau tembak nyata.
-
Amunisi hampa (blank): Tidak memiliki proyektil, hanya menghasilkan suara letusan, digunakan untuk latihan atau acara seremonial.
-
Amunisi karet: Digunakan untuk pengendalian massa; proyektilnya lebih kecil dan terbuat dari bahan non-mematikan.
-
Tracer (penjejak): Proyektil dilengkapi bahan menyala yang memungkinkan jejak lintasan peluru terlihat.
-
Armor-piercing (penetrator): Didesain untuk menembus pelindung atau lapisan baja.
Fungsi dan Penggunaan Amunisi
Amunisi menentukan daya tembak, jarak efektif, dan karakteristik dampak dari senjata. Dalam ranah militer dan kepolisian, pemilihan amunisi menjadi aspek krusial dalam misi taktis. Sementara dalam konteks sipil, penggunaan amunisi diatur secara ketat dan hanya diperbolehkan bagi pihak yang memiliki izin resmi.
Keselamatan dan Penanganan Amunisi
Menurut standar TNI dan Polri, amunisi dikategorikan sebagai bahan berbahaya dan harus disimpan serta ditangani dengan protokol ketat. Penyimpanan amunisi yang tidak layak dapat menimbulkan risiko ledakan, sebagaimana telah terjadi dalam sejumlah insiden yang melibatkan pemusnahan amunisi tidak layak pakai.
Amunisi merupakan elemen fundamental dalam sistem senjata api. Memahami struktur, jenis, dan penggunaannya dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya penanganan amunisi secara aman dan bertanggung jawab, baik oleh aparat negara maupun masyarakat sipil yang menggunakan senjata api secara sah.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.