Beranda Manusia Silver: Seni Jalanan atau Masalah Sosial?
ADVERTISEMENT

Manusia Silver: Seni Jalanan atau Masalah Sosial?

46 menit yang lalu - waktu baca 2 menit
Manusia Silver: Seni Jalanan atau Masalah Sosial?, Source: Instagram @balinewsid

Fenomena manusia silver di berbagai daerah termasuk Garut menunjukkan persoalan sosial yang perlu ditangani dengan pendekatan yang lebih manusiawi.

Fenomena manusia silver saat ini hadir di banyak kota besar hingga daerah, termasuk di sejumlah titik keramaian di Garut yang sering dihubungkan sebagai ruang mencari nafkah alternatif. Kondisi ini membutuhkan perhatian bersama agar persoalan sosial tersebut dapat dipahami lebih bijak.

Baca juga: Fasilitas Kumuh dan Retribusi Bermasalah, Wakil Bupati Garut Desak Pembenahan Total SOR Merdeka Kerkof dalam Sebulan

Munculnya Manusia Silver

Melansir dari kompas.id, manusia silver di sejumlah wilayah muncul karena tekanan ekonomi yang memaksa mereka untuk beradaptasi lebih cara cepat demi bertahan hidup. Mereka mengecat tubuh dengan warna perak hingga mencari penghidupan di jalanan meski berhadapan dengan risiko kesehatan.

Razia Satpol PP di berbagai kota menemukan banyaknya manusia silver, termasuk anak-anak sehingga menimbulkan keprihatinan terkait dampak sosialnya. Di Garut, kehadiran mereka di sekitar pom bensin, lampu lalu lintas hingga tempat ramai lainnya menunjukkan fenomena serupa yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.

Aspek Sosial dan Ekonomi

Sebagian manusia silver mampu memperoleh pendapatan cukup besar dalam beberapa jam saja, sehingga menarik minat banyak orang untuk ikut melakukannya. Akan tetapi, ketergantungan pada aktivitas jalanan tersebut justru menimbulkan banyaknya persoalan sosial ketika tidak ditangani secara terarah.

Sementara itu, pemerintah daerah menilai bahwa pemberian uang secara spontan justru memperkuat ketertarikan masyarakat untuk tetap menjadi manusia silver. Maka dari itu, pendekatan ekonomi dan edukasi dianggap perlu agar warga yang terdampak dapat menemukan solusi dengan lebih layak dalam jangka panjang.

Pendekatan Kemanusiaan

Ketua Komnas Perlindungan Anak menekankan bahwa pelibatan anak dalam aktivitas manusia silver adalah bentuk pelanggaran hak anak yang harus dihentikan. Selain itu, pemerintah diminta untuk menangani fenomena tersebut melalui pendekatan kemanusiaan serta penyediaan layanan sosial yang memadai.

Komnas juga mengamati kasus-kasus di Jakarta dan Depok, memperlihatkan semakin banyaknya keluarga bergantung pada manusia silver sebagai mata pencaharian utama. Melihat kondisi tersebut, daerah seperti Garut perlu mengantisipasi fenomena serupa dengan melakukan pemantauan serta edukasi kepada masyarakat.

Baca juga: Setelah Penertiban, Kawasan Kuliner Ceplak Garut Kini Bebas dari Pengamen

Nah Warginet, fenomena manusia silver bukan sekadar persoalan jalanan, melainkan sebagai bentuk nyata adanya tekanan ekonomi dan sosial yang perlu diselesaikan bersama. Dengan mengerti akar masalahnya, dapat mendorong solusi yang lebih manusiawi dan berkelanjutan bagi warga yang terdampak.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.