Mengenal Nada Dasar Alat Musik Bekicot Dari Garut

Alat Musik Bekicot  merupakan alat musik tradisional lokal dari Karangsewu Garut yang terbuat dari tempurung bekicot dengan tekstur keras dan kuat. Dengan bantuan batang kayu kecil yang dipukul ke sela-sela pasangan bekicot secara berhimpitan, sehingga menghasilkan suara indah dari getaran yang beradu setiap tempurungnya. Alat ini dapat dikolaborasikan dengan iringan musik lainnya.

Dalam satu alat terdiri tempurung bekicot yang berukuran sama secara berpasangan dan dipasang oleh penopang batang bambu yang disesuaikan agar cangkang tempurung tersebut berhimpitan. Nadanya mirip dengan nada reog. Bahkan warganet menyebutkan suara yang dihasilkan mirip dengan alat musik karinding.

Terdapat 5 pasang tempurung bekicot yang disesuaikan dengan ukurannya. Ukuran bekicot mempengaruhi pada hasil suara atau nada yang dihasilkan, maka dari itu setiap pasangan tempurung harus diposisikan secara berhimpitan agar memudahkan proses benturan. Untuk memasangkan setiap tempurungnya, terdapat batang kayu yang ditempelkan pada ujung tempurung berbentuk kerucut sebagai penopang.

Sebenarnya nada pada alat musik ini tidak terdapat nada beraturan seperti alat musik lainnya  yang memiliki nada DoReMiFaSoLaSiDo. Melainkan nada yang dimiliki secara khusus disesuaikan dengan jenis ukuran dan cara memainkannya. Alat music ini memiliki 4 nada, diantaranya :

(1) Pancer yaitu nada cepat, artinya untuk menghasilkan nada ini harus dipukul secara cepat.
(2) Tempas yaitu nada yang dimainkan secara satu kali pukul,
(3) Tojor yaitu nada bass, menghasilkan suara yang besar dan rendah. Biasanya terdapat pada pasangan tempurung bekicot yang berukuran paling besar.
(4) Engklok yaitu nada kecil yang menghasilkan suara nyaring, terdapat 2 pasang tempurung bekicot.

Sumber : Pemdes Karangsewu