Mengenang KH Syaikhuna Badruzzaman, Ulama Asal Garut yang Menentang Penjajah


KH Syaikhuna Badruzzaman adalah guru besar thoriqot Tijaniyah di Garut. Syaikhuna Baruzzaman dikenal sebagai ulama yang hidup dalam tiga zaman, yaitu zaman penjajahan Belanda, zaman pendudukan Jepang, dan zaman Republik Indonesia merdeka.

Lahir pada 1900, semasa hidupnya, Badruzzaman berjuang bersama Laskar Hizbullah Fisabilillah yang melawan penjajahan Belanda dan Jepang. Ia membela rakyat dari ketertindahan dan berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan menggunakan taktik khalwat dan hijrah. 

KH Syaikhuna Badruzzaman lahir dari keluarga yang religius. Ayahnya, KH Asnawi Muhammad Faqih, merupakan pengasuh Pesantren Al-Falah Biru Garut. Badruzzaman adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Silsilahnya sampai kepada Sunan Gunung Jati. Ia telah diajari dasar-dasar agama Islam sejak kecil oleh ayahnya langsung.

Menginjak usia 9 tahun, ia belajar tata bahasa Arab dan fikih kepada pamannya, KH Qurtubi di Pesantren Pangkalan Tarogong. Badruzzaman melanjutkan rihlah keilmuannya ke pesantren yang diasuh kakaknya, KH Bunyamin.

Badruzzaman adalah tokoh ulama yang pemberani. Sejak zaman penjajahan Belanda, ia berani memprotes kebijakan-kebijakan pemerintahan seperti, menentang praktik penyuntikan terhadap mayat. Pada penjajahan Jepang, ia menentang melakukan _seikerai_ atau membungkuk ke arah matahari terbit. Badruzzaman ingin membebaskan rakyat dari ketertindasan, kezaliman, kebodohan, dan kemiskinan.

Penjajah menganggap KH. Syaikhuna Badruzzaman sebagai musuh yang terus diburu dan menjadi target untuk ditangkap. KH. Syaikhuna Badruzzaman juga ikut membantu memberantas penjajah saat pertempuran di Surabaya bersama KH. Mustofa Kamil yang gugur sebagai syuhada. 

Melalui caranya sendiri, Syaikhuna Badruzzaman menyelamatkan rakyat Indonesia dari kerugian yang besar dari pemberontakan itu. Selain berjuang secara fisik di medan pertempuran, Badruzzaman berjuang melalui beragam aktivitas di organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik. Ia juga aktif di bidang pendidikan, pengajaran, dan dakwah.

 

Sumber materi : republika.com

Sumber foto : jabar.nu.or.id


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka