Proyek Strategis Nasional Berpotensi Picu Bencana Alam di Tatar Sunda


Proyek Strategis Nasional di Tatar Sunda (Jawa Barat) yang sudah ada atau belum dimulai berpotensi jadi ancaman bencana alam. Hal tersebut terjadi seiring proyek-proyek infrastruktur yang masuk dalam proyek strategis nasional memicu perubahan lanskap dan alih fungsi lahan.

Melansir Pikiranrakyat, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat (Walhi Jabar) Meiki W Paendong menyatakan, ancaman tersebut Berpotensi menjadi semakin besar kedepannya.

"Secara umum kita (Walhi Jabar) belum melihat ada perbaikan (kondisi lingkungan) malah cenderung ancaman semakin besar ke depan," Ujarnya, (8/12).

Ia menilai proyek-proyek tersebut menggusur tutupan hijau Jabar hingga memicu pula aktivitas pertambangan guna memenuhi bahan baku proyek-proyek tersebut. Kerusakan lingkungan akibat dari aktivitas tambang menyumbangan kerusakan juga muncul dari kehadiran kawasan ekonomi khusus di selatan dan utara Jabar.

"Total ada 33 Perpres proyek strategis nasional yang ada di Jabar yang terdiri dari mayoritas jalan tol," ucapnya.

Untuk utara, kawasan tersebut berkembang sebagai kawasan industri. Sedangkan di selatan, pengembangan kawasan untuk pariwisata dan teknologi. "Pastinya tutupan lahan berkurang karena kebutuhan bahan baku meningkat," ucapnya.

Bencana alam berpotensi meningkat apabila mengabaikan pantauan pengelolaan, sedangkan untuk dampak jangka pendek  sudah terjadi seperti longsor dan banjir.

Namun, dampak jangka panjang sudah mengintai berupa perubahan iklim akibat perencanaan pembangunan yang ekstraktif dan polutif. Meiki mencontohkan, imbas perubahan iklim yang terjadi, seperti naiknya permukaan air laut yang menyebabkan Banjir Rob.

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka