Putri Karlina Serukan Kemandirian Ekonomi Garut: “Tak Perlu Bergantung pada Investor Luar”
Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, kembali mencuri perhatian publik lewat unggahan terbarunya di Instagram Story pada Jum'at, 11 April 2025 yang menyuarakan pandangan tegas mengenai arah pembangunan ekonomi di Garut. Ia mengajak masyarakat Garut untuk mandiri secara ekonomi tanpa ketergantungan pada investor asing atau luar daerah.
Dalam unggahannya, Putri menyampaikan bahwa akan lebih baik jika jalur investasi dari luar ditutup, dan seluruh potensi lokal yang ada di Garut dimaksimalkan. Menurutnya, kekayaan alam seperti sawah, ladang, sungai, kebun, dan laut sudah cukup untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.
"Kalau memang harus kembali mengolah ladang, mari kita semua turun jadi petani. Kalau harus melaut, mari sama-sama menangkap ikan. Kita tak butuh investor luar yang hanya membawa maksiat ke Garut," tulisnya dengan nada tegas.
Ia bahkan menyindir keras pola pikir masyarakat yang menuntut kenyamanan dan fasilitas serba gratis layaknya negara-negara maju, padahal potensi lokal belum diberdayakan secara maksimal.
“Jangan minta kemewahan di sini, jangan minta semuanya gratis seperti di Eropa sana. Kita hidup sederhana saja dari alam kita sendiri,” tulisnya.
Putri juga mengkritik keras sejumlah pihak yang menurutnya telah menghambat kemajuan daerah. Ia menyoroti kelompok-kelompok yang mengklaim diri sebagai aktivis, pemuda, bahkan aparatur, namun justru melakukan praktik-praktik yang dianggap sebagai "Premanisme Industri."
“Basmi premanisme industri! Basmi mereka yang mengaku lembaga swadaya, pemuda, bahkan pemerintah, tapi justru menghambat dan meminta jatah dari pembangunan,” serunya.
Di akhir pernyataannya, Putri mengajak seluruh masyarakat Garut untuk bersama-sama menikmati hasil pembangunan yang bersumber dari investasi industri yang sehat dan berkelanjutan, tanpa adanya tekanan atau permainan dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Pernyataan tersebut sontak memicu beragam respons dari warganet. Sebagian mendukung penuh semangat kemandirian ekonomi yang disuarakan, sementara lainnya menilai perlu ada keseimbangan antara investasi luar dan pemberdayaan potensi lokal.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.