Sejarah Masuknya Musik Modern di Garut


Siapa yang tak suka dengan musik-musik Barat? Jika kamu mengunjungi kafe-kafe, kemungkinan besar akan disambut alunan musik modern. Masyarakat sudah akrab dengan musik-musik modern. Namun, tahukah kamu, sejak kapan ya modern masuk ke Garut?

Dilansir dari masalewat.home.blog,dalam tesisnya Kunto Sufianto mewawancarai Sulaeman Anggapradja, tokoh di Garut tahun 1996 tentang pengalamannya dengan musik. Menurut Sulaeman, masyarakat Garut berkenalan dengan musik modern Barat melalui dua jalur.

Pertama, secara formal. Masyarakat pribumi dan orang-orang Tionghoa di Garut mempelajari jenis lagu Barat di sekolah melalui pelajaran menyanyi. Kedua, secara nonformal. Masyarakat Garut sering mononton tampilan band militer Belanda yang menampilkan lagu-lagunya di Babancong. Penampilan tersebut tampil setiap hari Minggu sekitar jam 10.00 sampai azan zuhur.

Selain band militer, seniman lokal Garut pun turut tampil di Babancong. Mereka membawakan tembang Sunda atau kecapi suling sebagai hiburan gratis untuk rakyat. 

Kunto Sufianto dalam tulisannya yang lain, Historiografi Musik: Suatu Konseptualisasi Sejarah Musik di Indonesia menyebutnya sebagai dual music. Sistem musik pentatonis dan diatonis atau gabungan keduanya berkembang beriringan pada waktu dan ruang yang sama. Uniknya, musik Barat tidak diminati oleh orang-orang Arab dan Pakistan yang ada di Garut. Mereka lebih menyukai musik dari budaya asalnya.

Bunyi dual music semasa Bealnda di Garut sempat terhenti ketika pendudukan militer Jepang di tahun 1942. Alasannya karena Jepang melarang hampir semua unsur ke-Barat-an dalam kebudayaan. Sekolah-sekolah diharuskan menguasai bahasa, nyanyian, semboyan, dan beladiri Jepang. 

Kekuasaan Jepang yang tidak begitu lama ternyata tidak memberikan pengaruh kepada eksistensi musik modern di masyaralat Garut. Perkenalan musik Barat orang-orang Garut tak lepas dari aktivitas kolonialisme.  Buktinya, sampai sekarang masyarakat Garut tak dapat mengelah dari gempuran kebudayan modern.

 

Sumber materi : masalewat.home.blog

Sumber foto : pophariini.com


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka