Serangan Agustus 1950 di Kecamatan Leles


[Illustration : id.pinterest.com/pin/887349932809766550/]

Kecamatan Leles merupakan salah satu kecamatan di Garut yang terletak sejauh 13 KM dari pusat kota Garut. Sebagai wilayah Garut siapa sangka bahwa pernah ada satu kejadian kelam yang menimpa Leles di tahun 1950. Kejadian ini bahklan diberitakan hingga oleh surat kabar Belanda AID de Preangerbode yang terbit pada 19 Agustus 1950.

Bahkan hingga saat ini arsip mengenai kabar penyerangan Leles pada tahun 1950 ini masih bisa ditemukan di Koninklijke Bibliotheek, Belanda. Penyerangan Leles ini terjadi pada malam hari, tepatnya pada Sabtu malam tanggal 12 Agustus 1950 tiba-tiba sekelompok orang dengan topeng membawa senjata dan mulai menyerang warga secara sadis.

Kelompok bersenjata ini mulai menyerang warga dengan cara melayangkan tembakan dan mulai membakar rumah warga satu-persatu. Untuk mencegah orang-orang kabur dari wilayah tersebut kelompok bersenjata tersebut mulai meledakkan jembatan penghubung desa. Seorang saksi menyebutkan bahwa orang-orang yang membawa senjata tersebut muncul dari dalam hutan dan satu-persatu turun ke pemukiman warga.

Kemudian serangan terhadap masyrakat Leles kembali terjadi pada t17 Agustus 1950 tepat setelah perayaan Kemerdekaan Indonesia yang kelima, penyerangan terjadi di malam hari lagi dan beberapa kelompok yang membawa senjata mulai menyerang Kampung Kandang. Penyerangan ini terjadi secara cepat dan sadis, bahkan 10 orang warga tewas, salah satu korbannya merupakan seorang carik Asisten Wedana Leles.

Tidak hanya rumah yang dirusak dan dibakar, beberapa sekolah-pun dirusak oleh para kelompok bersenjata ini. Lima sekolah rusak berat yakni Sekolah Rakyat ( sekarang Sekolah Dasar) SR 1 Leles, SR 2 Leles, SR Djangoeran, SR Lembang dan SR Tjikondi rusak dan terpaksa ditutup. 80 rumah warga dirusak dan dibakar, lima jembatan di Leles diledakan selama serangan Agustus 1950.

Serangan Leles yang terjadi pada Agustus 1950 ini merupakan rangkaian penyerangan yang terjadi di wilayah Priangan ini. Serangan yang terjadi ini menimbulkan banyak persepsi dan praduga. Beberapa masyarakat yakin bahwa serangan ini dilakukan oleh pihak Darul Islam atau DI/TII. Namun, beberapa masyarakat juga yakin bahwa serangan ini dilancarkan oleh pihak luar bukan oleh DI/TII.

Prasangka ini muncul ketika surat kabar Belanda memberitakan bahwa penyerangan ini dilakukan oleh orang-orang gunung yang di mana pada saat itu sebutan orang-orang gunung adalah sebuah istilah yang diberikan kepada anggota DI/TII. Hingga saat ini tidak pernah diketahui dengan pasti siapa dalang dibalik penyerangan Leles pada tahun 1950 dan apa tujuan dari penyerangan tersebut.

 

 

 

Sumber : Desk Jabar Pikiran Rakyat


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka