Beranda Usai 10.000 Tahun, Serigala Purba Dire Wolf Bangkit dari Kepunahan

Usai 10.000 Tahun, Serigala Purba Dire Wolf Bangkit dari Kepunahan

4 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Foto: The New York Times

Sebuah terobosan luar biasa dalam dunia sains berhasil tercapai. Serigala Dire (Aenocyon dirus)—spesies karnivora purba yang dikenal luas melalui serial Game of Thrones—telah berhasil dihidupkan kembali setelah punah selama lebih dari sepuluh milenium.

Seperti yang dilaporkan oleh The Independent pada Selasa, 8 April 2025, keberhasilan ini merupakan hasil kerja tim ilmuwan dari Colossal Biosciences, perusahaan bioteknologi asal Texas, Amerika Serikat.

Dalam pengumuman terbarunya, mereka mengabarkan kelahiran tiga anak serigala Dire: dua jantan yang diberi nama Romulus dan Remus (keduanya berusia enam bulan), serta satu betina berusia tiga bulan bernama Khaleesi.

Proses kebangkitan spesies ini melibatkan gabungan teknologi mutakhir dalam bidang kloning dan rekayasa genetika. Tim peneliti mengandalkan materi genetik purba yang diperoleh dari gigi serigala Dire berumur 13.000 tahun dan tengkorak yang berusia 72.000 tahun. DNA kuno tersebut lalu dimodifikasi dan dikombinasikan dengan sel darah dari serigala abu-abu—kerabat terdekat serigala Dire yang masih hidup saat ini. Selanjutnya, materi genetik yang telah dimodifikasi tersebut dimasukkan ke dalam sel telur anjing domestik, yang kemudian ditanamkan ke rahim induk pengganti untuk proses kehamilan hingga melahirkan.

Ben Lamm, CEO Colossal Biosciences, menyebut momen ini sebagai pencapaian monumental dalam sejarah ilmu pengetahuan. Ia menegaskan bahwa proyek ini berhasil diwujudkan berkat teknologi canggih dan sampel DNA kuno yang sangat langka.

Mengenal Lebih Dekat Serigala Dire, Predator Purba Nan Perkasa

Serigala Dire dikenal sebagai salah satu predator terbesar pada masanya. Ukurannya hampir sebanding dengan serigala abu-abu terbesar yang hidup saat ini, namun tubuhnya tampak lebih kekar dan berbobot, dengan berat rata-rata mencapai 60 hingga 68 kilogram.

Meski panjang tubuhnya mirip, serigala Dire memiliki kaki yang lebih pendek dan kepala yang lebih besar dibandingkan kerabat modernnya. Ciri fisik ini mengisyaratkan bahwa mereka bukan pelari yang lincah, namun kemungkinan mengandalkan kekuatan dan ketahanan dalam berburu.

Struktur gigi dan rahangnya yang sangat kokoh menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menghancurkan tulang. Hal ini menandakan bahwa mereka termasuk dalam jajaran pemangsa hewan-hewan besar seperti bison, kuda, mastodon, dan bahkan unta.

Penelitian genetik yang dipublikasikan pada tahun 2021 mengungkap bahwa serigala Dire memiliki garis evolusi yang jauh berbeda dari spesies kanin mirip serigala yang masih ada saat ini. Karena perbedaan signifikan ini, para ilmuwan kini lebih menerima klasifikasi dalam genus Aenocyon, yang dalam bahasa Yunani Kuno berarti “serigala mengerikan”.

Punahnya serigala Dire sekitar 10.000 tahun silam diyakini merupakan akibat dari berbagai faktor kompleks. Mulai dari perubahan iklim, hilangnya hewan mangsa utama, kompetisi dengan predator lain, hingga tekanan perburuan dari manusia purba.

Sebagian besar fosil serigala Dire berhasil ditemukan di situs Rancho La Brea Tar Pits di Los Angeles, California. Meski ada laporan penemuan fosil di wilayah timur laut Tiongkok, validitas temuan tersebut masih menuai perdebatan di kalangan ilmuwan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.