Waspada! Dalam 6 Bulan, Kasus Rujukan Serangan Jantung di Garut Tembus Angka 7.000
GARUT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut merilis data yang sangat mengkhawatirkan terkait tingginya kasus kardiovaskular. Tercatat, lebih dari 7.000 warga Garut terpaksa dirujuk dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskesmas) ke rumah sakit akibat serangan jantung dalam kurun waktu enam bulan pertama tahun 2025.
Fakta mengejutkan ini diungkapkan oleh Kepala Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani, saat peringatan Hari Jantung Sedunia (World Heart Day/WHD) 2025 yang digelar di Lapang Makorem 062/Tarumanegara, Garut Kota, Minggu (28/9/2025).
"Berdasarkan data BPJS yang kami terima, terdapat sekitar 7.000 lebih rujukan dari puskesmas ke rumah sakit terkait kasus jantung hanya dalam waktu enam bulan. Angka ini adalah indikasi kuat bahwa kita harus meningkatkan upaya pencegahan," kata Leli Yuliani kepada media.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Garut Minta Penanganan Cepat Pasca Keracunan Makanan Bergizi Gratis
Dinkes Gencarkan Pola Hidup CERDIK
Menyikapi lonjakan kasus yang signifikan tersebut, Dinkes Garut kini menjadikan peningkatan kesadaran dan pencegahan sebagai fokus utama. Upaya masif dilakukan dengan menggalakkan kampanye pola hidup sehat melalui pendekatan CERDIK kepada masyarakat luas.
Pola CERDIK ini merupakan akronim yang wajib diketahui dan diterapkan sebagai benteng pencegahan penyakit jantung dan penyakit tidak menular lainnya. Rinciannya meliputi:
-
Cek kesehatan secara berkala.
-
Enyahkan asap rokok.
-
Rajin olahraga.
-
Diet sehat dan seimbang.
-
Istirahat cukup.
-
Kelola stres.
Leli berharap, dengan adopsi pola CERDIK secara disiplin, angka prevalensi penyakit jantung di Garut dapat ditekan secara signifikan.
Selain pencegahan, pasien penderita jantung juga diimbau untuk rutin kontrol dan segera mencari pertolongan medis jika merasakan gejala mendadak (deteksi dini) guna menghindari komplikasi fatal.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Garut Minta Penanganan Cepat Pasca Keracunan Makanan Bergizi Gratis
Peningkatan Kasus di Usia Muda
Secara terpisah, Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Kabupaten Garut, Kadar Lesmana, menambahkan catatan penting mengenai pergeseran tren penyakit ini. YJI menyoroti adanya peningkatan kasus jantung yang juga menyerang usia muda.
Kondisi ini dicurigai berhubungan erat dengan perubahan gaya hidup modern dan pola makan yang tidak sehat. YJI menyarankan masyarakat, termasuk kalangan muda, untuk tidak menunda pemeriksaan kesehatan serta rutin melakukan olahraga ringan, seperti jalan cepat minimal 30 menit setiap hari.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.