Ayang-Ayang Gung, Lagu Kaulinan Budak yang Mengisahkan Tentang Para Penguasa

Ayang-Ayang Gung, Lagu Kaulinan Budak yang Mengisahkan Tentang Para Penguasa

Bila kita kembali ke masa lalu, permainan anak tradisional selalu memberi warna sendiri bagi khazanah kebudayaan. Salah satunya Ayang-ayang Gung, lagu kaulinan budak zaman dulu yang masih terkenang di ingatan anak 90-an.

Usul punya usul, tak hanya sekedar lagu, Ayang-ayang Gung ternyata mengandung filosofi mendalam yang tak banyak diketahui. Lagu ini, ternyata mengisahkan tentang ketidakadilan para penguasa pada masa itu. 

Lagu Sunda yang sering dinyanyikan oleh anak-anak ketika bermain ini merupakan sebuah lagu yang kurang lebih menceritakan seorang wedana yang mengkhianati bangsanya sendiri demi kekuasaan yang semu. 

Menurut beberapa penelitian, pencipta lagu Ayang-ayang Gung kemungkinan besar adalah Raden Hadji Moehamad Moesa, seorang penulis, sastrawan, ulama, sekaligus tokoh masyarakat Sunda pada abad ke-19. Konon, melalui lagu ini, Raden Hadji Moehamad Moesa menyampaikan kritik sosial kepada pemerintahan kolonial pada saat itu, yang menghalalkan segala cara demi kepentingan sendiri. 

Kawih Ayang ayang Gung dapat dikatakan nyanyian yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dahulu, lagu ini dilantunkan saat bermain dengan teman-teman sebaya, biasanya ada anak yang berusia lebih tua yang mengajarkan kawih ini sambil melingkar dan berpegangan tangan.

Data: Diolah dari berbagai sumber


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.