ADVERTISEMENT
Beranda Bahasa Sunda Jadi Warisan Budaya yang Berpotensi Mendunia

Bahasa Sunda Jadi Warisan Budaya yang Berpotensi Mendunia

2 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Bahasa Sunda Jadi Warisan Budaya yang Berpotensi Mendunia. (Source: Pexels/@Andreas Suwandy)

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Jawa Barat ini memiliki potensi untuk mendunia. Bahasa Sunda sudah dikenal oleh beberapa tokoh luar yang menyebutkan demikian.

Bahasa Sunda merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Jawa Barat yang juga digunakan oleh orang-orang Banten, juga sebagian kecil masyarakat Jawa Tengah. Dengan penutur aktif mencapai jutaan orang, Bahasa Sunda menempati posisi penting dalam khazanah kebudayaan Indonesia. 

Bahasa daerah yang satu ini bukan sekedar media untuk berkomunikasi, melainkan berperan juga sebagai ekspresi budaya, seni, dan nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki oleh daerah tersebut. Hal ini jugalah yang kerap kali menjadi pertanyaan, apakah Bahasa Sunda bisa mendunia?

Bahasa ini memiliki ungkapan-ungkapan yang mencerminkan sopan santun, kelembutan, serta filosofi hidup masyarakat Sunda. Hal ini menjadikan bahasa tersebut memiliki daya tarik tersendiri di mata para peneliti asing.

Salah seorang guru besar dari Nanzan University di Jepang yang bernama Prof. Dr. Mikihiro Moriyama menjadi tokoh yang memberikan perhatian dan harapan besar terhadap Bahasa Sunda. Dalam berbagai kesempatan, ia menyatakan bahwa Bahasa Sunda memiliki potensi besar untuk dikenal secara global, asalkan dijaga dan dipromosikan dengan tepat.

Baca Juga: Ucing Sumput, Permainan Tradisional yang Banyak Manfaat

Potensi Bahasa Sunda di Kancah Internasional

Beberapa alasan mengapa Bahasa Sunda dapat menjadi bagian dari komunitas global antara lain:

1. Literatur yang Kaya dan Terdokumentasi

Bahasa Sunda memiliki banyak naskah kuno, cerita rakyat, dan karya sastra yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa asing. Ini menunjukkan bahwa budaya Sunda sudah dikenal dan dihargai sejak lama.

2. Penelitian Akademik dari Luar Negeri

Banyak universitas di luar negeri, terutama di Jepang dan Belanda, yang tertarik meneliti Bahasa Sunda sebagai bagian dari kajian Asia Tenggara. Keterlibatan akademisi luar negeri seperti Prof. Moriyama membuka jalan agar Bahasa Sunda tidak hanya hidup di lokal, tetapi juga diakui secara internasional.

3. Kekuatan Budaya Digital

Dengan semakin luasnya akses ke platform digital, konten berbahasa Sunda mulai banyak diproduksi dan dikonsumsi, mulai dari video edukatif, lagu, hingga podcast. Hal ini membantu memperkenalkan Bahasa Sunda kepada generasi muda, baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Undak Usuk Basa Sunda, Begini Macam-Macam Penggunaannya yang Tepat!

Meski memiliki potensi besar, Bahasa Sunda juga menghadapi tantangan serius, terutama di kalangan generasi muda yang semakin jarang menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Globalisasi memang membawa banyak pengaruh positif, tetapi juga bisa menggerus bahasa lokal jika tidak dibarengi dengan upaya pelestarian.

Oleh karena itu, dibutuhkan peran aktif dari pemerintah, pendidik, komunitas, serta masyarakat Sunda sendiri untuk terus mempromosikan penggunaan Bahasa Sunda dalam pendidikan formal, media massa, dan kegiatan sehari-hari.

Bahasa Sunda menjadi salah satu bahasa yang diakui oleh UNESCO, sehingga menjadi kekayaan budaya yang patut untuk dibanggakan. Dengan dukungan dan promosi yang tepat, Bahasa Sunda bukan hanya bisa bertahan, tetapi juga berpotensi dikenal dan dipelajari di tingkat global. Oleh karena itu, kita perlu menghargai dan menggunakan Bahasa Sunda sebagai bentuk cinta pada budaya sendiri.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.