ADVERTISEMENT
Beranda Kenali Batas Fisik Berolahraga, Begini Cara Menyesuaikan Keseimbangan Latihan dan Istirahat!

Kenali Batas Fisik Berolahraga, Begini Cara Menyesuaikan Keseimbangan Latihan dan Istirahat!

1 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Kenali Batas Fisik Berolahraga, Begini Cara Menyesuaikan Keseimbangan Latihan dan Istirahat! (Source: Pixabay/@Anilsharma26)

Bagi warginet yang suka berolahraga, perlu memperhatikan batas fisik berolahraga dengan menyesuaikan keseimbangan latihan dan istirahat agar terjaga kesehatannya.

Dalam upaya menjaga kesehatan tubuh, penting memahami batas fisik berolahraga agar tidak melampaui kemampuan alami kita. Tubuh akan memberikan sinyal yang mengindikasikan kita sudah menembus ambang batas fisik.

Mengenali tanda-tanda tersebut, akan terasa sangat krusial untuk mencegah cedera serius atau bahkan kerusakan organ akibat aktivitas fisik berlebihan.

Sebagai bagian dari menjaga keseimbangan antara latihan dan istirahat, warginet perlu memahami bahwa intensitas latihan harus disesuaikan dengan kemampuan serta kondisi tubuh. 

Jika warginet merasakan otot mulai gemetar, berat hati mengangkat beban, atau detak jantung tetap tinggi setelah berhenti, itu artinya tubuh sedang memberi sinyal bahwa warginet sudah melewati batas fisik berolahraga. Mengabaikan tanda-tanda tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Jam Koma pada Gen Z: Apa, Kenapa, dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Untuk mencapai keseimbangan optimal antara latihan dan pemulihan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengenali sinyal tubuh sebagai alarm alami. Kemudian, aturlah durasi dan intensitas ketika berolahraga. Jangan lupa selipkan waktu istirahat yang cukup guna memulihkan otot, menstabilkan detak jantung, juga agar terhindar dari bahaya dehidrasi, stres oksidatif, atau gangguan pada jantung dan pembuluh darah. 

Dengan melakukan strategi ini, olahraga tidak hanya membangun kebugaran, tetapi juga memperkuat kesehatan secara menyeluruh.

Tips Mengukur Intensitas Latihan

Dilansir dari KlikDokter, disebutkan bahwa agar latihan tetap efektif dan aman, berikut beberapa cara mudah untuk mengevaluasi intensitas olahraga warginet:

1. Pakailah Skala Borg (Rating of Perceived Exertion)

Nilai 1–10; di mana 1 berarti sangat ringan dan 10 berarti sangat berat. Latihan sedang berada di kisaran 4–6, sementara latihan berat ada di kisaran 7–8.

2. Tes Bicara (Talk Test)

Jika warginet masih bisa berbicara tanpa terengah saat berolahraga, berarti intensitasnya sedang. Jika sulit berbicara karena nafas terputus-putus, latihan warginet sudah di intensitas tinggi.

3. Cek Detak Jantung

Rumus yang dapat warginet gunakan agar mencapai detak jantung yang maksimal = 220 – usia. Target latihan sehat berada di 60–85% dari angka maksimal ini. Gunakanlah alat penghitung, seperti fitness tracker yang merupakan monitor detak jantung untuk mengukurnya.

4. Amati Sinyal Tubuh

Nyeri sendi, kelelahan ekstrem, atau tidak pulih dalam 24 jam bisa jadi tandanya terlalu memaksakan diri.

Baca Juga: Jenis Olahraga untuk Tinggikan Badan yang Mudah Dilakukan

Contoh Program Pemulihan

Agar batas fisik berolahraga tidak dilampaui secara terus-menerus, selingi latihan dengan program pemulihan berikut:

  • Hari 1–2: Latihan intensitas sedang (misalnya lari ringan, berenang, atau latihan beban ringan).

  • Hari 3: Recovery aktif – yoga, stretching dinamis, jalan santai selama 30 menit.

  • Hari 4: Latihan kekuatan tubuh bagian atas atau bawah.

  • Hari 5: Latihan kardio singkat (HIIT ringan 15–20 menit).

  • Hari 6: Full rest atau meditasi + tidur berkualitas.

  • Hari 7: Kombinasi ringan (jalan cepat + mobility training).

Olahraga menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat. Tapi, tanpa memperhatikan keseimbangan, latihan justru bisa membahayakan. Dengarkan sinyal tubuh, ukur intensitas latihan secara rutin, dan jangan ragu memberi tubuh waktu untuk pulih. Memahami batas fisik berolahraga bukanlah kelemahan, justru itulah kunci untuk menjaga kesehatan yang optimal dalam jangka panjang.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.