Bukan Hanya Orang Jawa, Ternyata Ada Orang Garut yang Dikirim ke Suriname oleh Belanda


Jauh sebelum maraknya pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negri, pada masa Belanda juga sudah dilakukan. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Jawa yang dikirim bekerja ke Suriname. Suriname saat itu merupakan negara jajahan Belanda dan dalam rentang waktu 1890-1939 tercatat 32. 956 tenag kerja asal pulau Jawa dikirim ke Suriname. Maksud dan tujuan pengiriman tenaga kerja itu untuk membantu kekurangan pekerja di perkebunan yang ada di Suriname. 

Ternyata, di Suriname bukan hanya diisi oleh pekerja asal Jawa saja. Namun, ada juga pekerja asal Garut yang ternyata juga diboyong oleh Belanda ke Suriname. Meski jumlahnya tak sebanyak kuli jawa, tetapi banyak bukti yang menunjukkan jejak orang Garut di sana. Pertama kali diketahui jejak orang Garut di Suriname dari Natinal Archief atau arsip nasional Belanda. 

Artasin bin Ardjiman merupakan orang pertama di Garut yang menjajakkan kakinya di Suriname. Ia memiliki kontrak milik H.I van Schouten dari tanggal 16/6/1984 hingga 16/6/1899. Namun, ketika kontraknya sudah habis pun Artasin memilih menetap dulu di Suriname hingga akhirnya memutuskan tahun 1912 untuk pulang ke Tanah Air. Setelah kembalinya Artasin, menjadi sebuah motivasi untuk orang Garut lainnya untuk mencoba peruntungan di Suriname. 

Sebanyak 6 orang dikirim ke Suriname sebagai gelombang awal kuli Garut ke Suriname. Setelah 1926 hingga 10 tahun kemudian, para kuli yang pergi ke Suriname semakin banyak. Namun, semuanya berakhir hingga tahun 1939 menjadi akhir dari para kuli asal Garut dikirim ke sana. Diperkirakan terdapat ratusan orang kuli yang memilih untuk mengadu nasib di Suriname. Bahkan, ada beberapa yang memilih untuk menetap di Suriname meski masa kontraknya sudah habis. 

 

Sumber materi : boombastis.com

Sumber foto : kumparan


0 Komentar :

    Belum ada komentar.