ADVERTISEMENT
Beranda Fenomena Bediding Diprediksi Terus Terjadi hingga September 2025, Ini Penjelasannya

Fenomena Bediding Diprediksi Terus Terjadi hingga September 2025, Ini Penjelasannya

10 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Fenomena Bediding Diprediksi Terus Terjadi hingga September 2025, Ini Penjelasannya (source: freepik)

BMKG memperkirakan fenomena audio khas “bediding” bakal berlanjut sampai September 2025. Warginet, simak penyebab dan dampaknya di artikel ini!

Warginet, akhir-akhir ini apakah kamu pernah mendengar suara aneh layaknya “bediding” atau berdengung di telinga secara tiba-tiba? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ternyata sudah memperkirakan fenomena suara unik ini akan terus berlangsung hingga sekitar bulan September 2025. Suara ini bukan hal mistis, melainkan fenomena akustik yang muncul akibat perubahan atmosfer dan berbagai faktor lingkungan.

Baca juga: Mandi Malam Hari, Baiknya Pakai Air Hangat atau Dingin Ya?

Fenomena ini muncul karena gelombang infrasonik suara dengan frekuensi rendah yang sebenarnya bisa terjadi di bawah ambang pendengaran manusia. Ketika kondisi atmosfer sedang tidak stabil, termasuk perubahan suhu dan tekanan cepat, gelombang ini bisa menembus lapisan udara dan sampai ke permukaan, di mana beberapa orang peka terhadap frekuensi rendah tersebut sehingga mendengar getaran seperti berdengung atau bergema. Fenomena ini semakin intens ketika tingkat kelembapan dan tekanan udara mengalami fluktuasi ekstrem.

BMKG sudah meminta masyarakat untuk tidak panik karena fenomena ini bukan tanda alam akan berubah drastis atau terkait gempa atau letusan gunung berapi. Melainkan, kondisi udara yang berubah-ubah sering memicu getaran gelombang rendah yang kemudian terdengar oleh telinga manusia. Dalam laporan terbarunya, BMKG menyampaikan bahwa kondisi atmosfer yang belum stabil akan terus berlangsung, sehingga wajar jika suara “bediding” sering terdengar dalam beberapa bulan ke depan.

Walaupun tidak berbahaya, suara ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan terutama saat tengah malam atau di ruangan yang sunyi. Beberapa orang melaporkan perasaan bingung atau gelisah karena tidak memahami asal suara tersebut. Oleh karena itu, ada baiknya jika kamu menyiapkan penutup telinga atau menyalakan suara latar yang lembut untuk membantu menenangkan pikiran jika suara itu menggangu.

Fenomena “bediding” bukan hanya terjadi di satu atau dua daerah. BMKG mencatat suara serupa muncul di berbagai wilayah di Indonesia dalam kurun beberapa minggu terakhir. Ini menunjukkan bahwa kondisi atmosfer yang menyebabkan fenomena tersebut bukan peristiwa lokal, namun sudah terjadi secara lebih luas, dipicu oleh perubahan cuaca dan pola udara di beberapa daerah.

Fenomena ini juga membuka kesadaran baru tentang hubungan antara kondisi atmosfer dan persepsi sensorik manusia. Meski belum banyak diketahui masyarakat umum, namun bagi para ilmuwan dan peneliti, ini menjadi pengingat bahwa alam menyimpan banyak sinyal yang kadang terasa aneh, tapi sebenarnya bisa dijelaskan melalui sains.

Baca juga: Suka Begadang? Kenali Ini Bahayanya dan Tips yang Wajib Warginet Lakukan!

Warginet, jika sampai September nanti kamu masih mendengar suara seperti “bediding”, jangan langsung panik, ya. Ingat, ini bagian dari dinamika atmosfer yang sedang berubah. Menjaga ketenangan diri dan memahami fenomena ini secara ilmiah adalah cara terbaik untuk menghadapi hal-hal yang awalnya terasa misterius.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.