Gunung Papandayan Pernah Erupsi Besar Pada Tahun 1722, Simak Ceritanya !


Gunung Papandayan memiliki karakter erupsi tipe freatik, tipe ini terjadi ketika ledakan di dorong oleh uap yang dihasilkan dari tanah atau batuan yang dingin disertai air permukaan yang bersentuhan dengan batuan panas atau magma.

Secara umum, keragaman proses geologi Gunung Papandayan dapat dijelaskan melalui evolusi geologi. Evolusi dimulai dengan pembentukkan Pegunungan Selatan (Tersier), diikuti dengan pembentukkan gunung api di sekitar Gunung Papandayan seperti Gunung Geulis, Gunung Cikuray, Gunung Jaya, dan Gunung Puntang. Kemudian disusul pembentukkan tubuh Gunung Papandayan yang menghasilkan kawah Papandayan, Kawah Tegal Alun-alun, Kawah Nangklak, Kawah Manuk, Kawah Mas, dan Kawah Baru.

Gunung Papandayan terjadi erupsi besar yang mengeluarkan banyak isinya yaitu pada  11 Agustus 1772, ketika Indonesia masih dikolonisasi oleh Belanda.  Seorang ahli geologi Belanda bernama Leupe (1773) menulis tentang erupsi Gunung Papandayan pada tahun 1772 dalam jurnal ilmiah "Hollandsche Maatsch. Wetensch te Haarlem, 4, Verh., h. 21-23".

Laupe mengatakan bahwa erupsi besar terjadi beberapa kali dalam waktu 5 menit, dimulai dengan api yang sangat besar yang meletus di kawah sentral, Kawah Mas, dan awan panas meluncur ke arah timur laut dan sebagian besar dari bahan erupsi dialirkan ke Sungai Ciparugpug dan Cibereum ke arah kampung Cibalong dan Cibodas.

Penuturan peristiwa erupsi 1772 yang lebih komprehensif ditulis oleh seorang penjelajah gunung terkenal berkebangsaan Jerman, yaitu F.W. Junghuhn dalam bukunya, berjudul “Java, seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bauart”. Erupsi Gunung Papandayan saat itu merupakan erupsi besar yang menyebabkan sebagian dari puncak gunung dilontarkan dan melanda daerah kurang lebih seluas 250km2.

Dalam erupsi ini 8 orang selamat, 3000 orang meninggal dunia. Sedangkan untuk kerugian dari erupsi ini yaitu 40 desa lenyap, 1500 ternak, perkebunan kapas, indigo serta kopi yang cukup luas juga hancur lebur.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Papandayan pada tahun 1722 merupakan erupsi terbesar yang menjadi sejarah di Indonesia.

Setelah erupsi 1772, Gunung Papandayan mengalami masa tenang dan banyak dimanfaatkan para peneliti dari berbagai keilmuan mengunjunginya, pada masa-masa tenang ini, Gunung Papandayan menjadi surga bagi para ahli ilmu kebumian khususnya kegunungapian dan hayati hingga sekarang.

Erupsi Gunung Papandayan pada 1772 berlangsung seperti halnya yang terjadi pada Gunung Semeru Jawa Timur pada 1885, hanya saja letusan Gunung Papandayan dianggap lebih kuat.

Erupsi yang terjadi sangat dahsyat dan dampak positifnya Gunung Papandayan yang berada di Garut Jawa Barat menjadi terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.

 

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka

  • Oleh Infogarut
  • 13, Sep 2024
Kecamatan di Garut yang Underrated