Beranda Kisah John Logie Baird, Penemu Televisi Pertama di Dunia dan Wajah Manusia Pertama di Layar
ADVERTISEMENT

Kisah John Logie Baird, Penemu Televisi Pertama di Dunia dan Wajah Manusia Pertama di Layar

7 jam yang lalu - waktu baca 4 menit
Kisah John Logie Baird, Penemu Televisi Pertama di Dunia dan Wajah Manusia Pertama di Layar. (Source: Instagram/@gary_farmer_)

Pada 2 Oktober 1925, tepat satu abad yang lalu, dunia menyaksikan awal dari sebuah revolusi yang mengubah cara manusia berkomunikasi selamanya. 

Di sebuah ruangan kecil di Soho, London, penemu asal Skotlandia John Logie Baird berhasil mengirimkan gambar bergerak dari wajah manusia untuk pertama kalinya. Sosok yang menjadi bintang perdana televisi itu adalah William Taynton, seorang pegawai muda yang tak pernah menyangka dirinya akan tercatat dalam sejarah dunia. Empat puluh tahun kemudian, Taynton mengenang momen luar biasa itu dalam wawancara dengan BBC.

Meski banyak ilmuwan telah meneliti konsep transmisi gambar sejak pertengahan abad ke-19, hanya sedikit yang berhasil mewujudkannya. Baird, yang dikenal eksentrik dan keras kepala, bekerja dengan peralatan seadanya lampu sepeda bekas, kayu rongsokan, hingga kaleng biskuit demi satu impian, yakni menciptakan televisi.

John Logie Baird lahir pada 1888 di Skotlandia sebagai putra seorang pendeta. Sejak muda, ia menunjukkan ketertarikan besar terhadap eksperimen dan penemuan baru. Namun, kesehatan yang lemah membuatnya tidak bisa ikut berperang saat Perang Dunia I. Ia kemudian bekerja di perusahaan listrik sambil terus bereksperimen di waktu luang.

Baca Juga: Ratu Sirikit Thailand Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun

Terinspirasi dari cerita fiksi ilmiah karya H.G. Wells, Baird pernah mencoba membuat berlian buatan dari karbon menggunakan listrik berkekuatan besar yang hasilnya, ia malah memadamkan sebagian aliran listrik di kota Glasgow! Bahkan, salah satu eksperimennya yang paling konyol adalah menciptakan obat wasir buatan sendiri yang berakhir bencana. Namun, kegagalan demi kegagalan tak menghentikannya.

Pada 1923, dengan sisa modal dari bisnis sabun dan kaus kaki, Baird menyewa tempat kecil di Hastings, pesisir selatan Inggris. Di tempat inilah ia mulai merakit perangkat televisi pertamanya menggunakan barang bekas: kotak teh, motor tua, lensa sepeda, dan baterai usang.

Sistem televisinya berbasis mekanik merupakan sebuah piringan besar berputar cepat untuk memindai gambar garis demi garis menggunakan cahaya dan detektor. Setelah berhasil menampilkan siluet, Baird tahu ia semakin dekat dengan mimpi besar, yakni memindahkan wajah manusia ke layar.

Namun, eksperimen berisiko tinggi ini sempat membuatnya tersengat listrik parah, hingga akhirnya ia pindah ke London. Di sanalah, di alamat 22 Frith Street, Soho, ia melanjutkan risetnya yang kali ini dia lakukan di sebuah toko kecil.

Baird awalnya menggunakan boneka ventriloquist yang ia sebut “Stooky Bill” untuk menghindari panas ekstrem dari lampu percobaannya. Tapi pada 2 Oktober 1925, ia memutuskan untuk menggunakan manusia sungguhan. Targetnya? Seorang pegawai kantor berusia 20 tahun bernama William Taynton, yang bekerja di lantai bawah laboratoriumnya.

Baca Juga: Visa Tunggal GCC, Satu Izin untuk Enam Negara Timur Tengah

“Mr. Baird begitu bersemangat. Ia berlari turun dan hampir menyeret saya ke atas. Saya tidak tahu apa yang sedang ia lakukan, tapi ruangan itu tampak seperti gudang penuh kabel, lensa sepeda, dan motor tua,” ujar Willian Taynton yang dilansir dari laman BBC.

Ketika duduk di depan alat itu, Taynton mulai merasakan panas luar biasa. Ia hampir kabur, tapi Baird memintanya bertahan beberapa detik lagi. 

“Tunggu beberapa saat lagi William,” teriak Baird dari ruang penerima. 

“Aku bisa melihatmu, William! Akhirnya aku berhasil membuat televisi” ungkap Baird sambil bersorak lari

Itulah momen lahirnya televisi untuk pertama kalinya, wajah manusia berhasil diproyeksikan secara langsung dalam bentuk gambar bergerak.

Sebagai artis televisi pertama, WIlliam Taynton menerima bayaran. Ia bahkan sempat bertukar posisi dengan Baird untuk melihat hasilnya sendiri.

“Saya melihat gambar kecil berukuran sekitar 5 x 8 sentimeter,” kenangnya.

“Wajah Baird muncul, matanya berkedip, mulutnya bergerak. Gambarnya memang kasar, tapi bergerak. Itulah televisi sejati pertama di dunia.”

Beberapa bulan kemudian, pada 26 Januari 1926, John Logie Baird memperkenalkan televisinya kepada publik untuk pertama kalinya. Walaupun sistem mekaniknya akhirnya dikalahkan oleh teknologi elektronik, ia telah membuka jalan bagi revolusi komunikasi global.

Baird meninggal pada tahun 1946 di usia 57 tahun. Lima tahun kemudian, sebuah plakat biru dipasang di 22 Frith Street sebagai penghormatan atas penemuannya. Dalam peresmiannya, Presiden Television Society, Sir Robert Renwick, berkata:

“Monumen sejati Baird bukanlah batu atau logam, tetapi hutan antena yang kini tumbuh di seluruh dunia.”

Menariknya, hanya beberapa dekade setelah percobaan sederhana Baird, jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan pendaratan manusia pertama di Bulan melalui televisi, sebuah pencapaian yang dulu hanya ada di imajinasi ilmuwan gila asal Skotlandia itu.

Kisah John Logie Baird adalah bukti bahwa inovasi besar sering lahir dari tekad sederhana dan alat seadanya. Dari laboratorium berantakan di atas toko kecil, ia menyalakan era baru komunikasi global. Kini, setiap kali kita menyalakan televisi, sedikit dari semangat dan keberaniannya masih hidup dalam setiap gambar yang bergerak di layar dunia.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.