Mengenal Tari Rampak Kendang Khas Jawa Barat


Rampak Kendang adalah salah satu seni Jawa Barat yang masih hidup hingga saat ini. Rampak Kendang biasanya diadakan pada acara tertentu. Sementara kendang adalah salah satu instrumen (waditra) gamelan, rampak secara harfiah berarti bersama. Jadi, rampak kendang adalah menabuh beberapa kendang sekaligus.

 

Menurut jabarprov.go.id, Gugum Gumbira lah pembuat pertunjukan musik kreatif asal Jawa Barat ini. Sekitar tahun 1980-an, ragam gendang muncul bersamaan dengan jaipongan, di mana musik pengiringnya adalah kendang. Alat musik modern sering digunakan dalam pertunjukan rampak gendang saat ini, yang menghasilkan pertunjukan yang lebih semarak, dinamis, dan menarik. 

 

Pemain rampak gendang biasanya berada di barisan depan pementasan, dengan masing-masing memegang satu gendang gede atau gendang indung dan dua gendang kulanter. Busana yang dikenakan untuk para pemain tentunya menggunakan pakaian ciri khas adat sunda seperti iket untuk laki-laki, dan pakaian untuk tari jaipongan bagi perempuan. 

 

Salah satu ciri khas pertunjukan seni rampak kendang adalah para pemainnya tidak hanya memainkan gendang sambil duduk diam di tempat; mereka juga bergerak dengan menari menggunakan tangan, kepala, dan badan mereka sambil sesekali memainkan gendang. Tampak seperti gerakannya aktif. Tidak jarang mereka berteriak saat melakukan atraksi atau diam secara tiba-tiba.

Rampak kendang biasanya dimainkan untuk berbagai acara termasuk resepsi pernikahan Sunda dan sebagai pertunjukkan pembukaan untuk acara kebudayaan. Bagi orang Sunda, rampak gendang adalah simbol kebersahajaan yang kaya akan nilai filosofis. Tarian ini mencerminkan masyarakat Sunda yang harmonis, didasarkan pada sikap kebersamaan atau gotong-royong.***

 

Sumber: Alhamidi, R. (2022)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka