Beranda Mitos Orang Jawa Tidak Boleh Nikah dengan Orang Sunda
ADVERTISEMENT

Mitos Orang Jawa Tidak Boleh Nikah dengan Orang Sunda

14 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Mitos Orang Jawa Tidak Boleh Nikah dengan Orang Sunda (source:radartegal.id)

Mitos yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Sunda dan Jawa ialah tidak bolehnya saling menikah. Mitos tersebut awalnya dari peristiwa perang Bubat. Cari tahu di sini!

Mitos ini sudah jadi mitos yang secara turun temurun dan dipercayai oleh dua adat tersebut. Maka, tak heran juga kalau masyarakat sampai saat ini pun masih mempercayainya. 

Kononnya , ketika mitos tersebut dilanggar, kehidupan rumah tangga yang dijalaninya akan mengalami ketidakbahagiaan, melarat, dan tidak harmonis. Dipercaya, mereka juga mendapatkan petaka dan kesialan dalam hidupnya. 

Baca juga: Kesenian Tradisional Badeng Garut: Media Dakwah Melalui Alat Musik

Asal Usul Mitos Orang Jawa tidak Boleh Nikah dengan Orang Sunda

jurnal Mitos Larangan Menikah antara Orang Jawa dengan Orang Sunda dalam Perspektif Masyarakat Modern karya tulisan, Dikhorir Afnan mitos tersebut muncul saat terjadinya Perang Bubat tahun 1357 masehi. 

Perang Bubat ini diawali dengan adanya pernikahan antara Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka. Tokoh yang paling sentral dalam peristiwa ini adalah Mahapatih Gajah Mada, ia juga dianggap sebagai pemicu gagalnya perkawinan antara Prabu Hayam Wuruk dengan Putri Kedaton Sunda Dyah Pitaloka Citraresmi. 

Hayam Wuruk mengirim surat kepada Linggabuana untuk mempersunting putrinya dan melaksanakan pernikahan di Kerajaan Majapahit. Namun, kedatangan rombongan Linggabuana ke Majapahit menjadi pertemuan yang membawa peperangan.

Dikarenakan, Gajah Mada yang melihat rombongan tersebut datang mengganggap menjadi kesempatan emas bagi dirinya dalam menaklukkan kerajaan Sunda. Yang dinggap sebagai kekalahan Sunda Galuh.

Baca juga: Gunung Wayang: Sejarah Penamaan dan Daya Tariknya

Sikap Gajah Mada tersebut memantik terjadinya peperangan sampai menelan korban jiwa yang berjatuhan. Di akhir, prabu Linggabuana gugur, dan Dyah Pitaloka mengakhiri hidupnya meski sempat selamat pada perang tersebut. 

Putra mahkota Sunda Galuh, Niskala Wastu Kencana sangat marah mendengar informasi tersebut. Ia sangat yakin bahwa semua yang terjadi adalah jebakan. Undangan dari Hayam Wuruk kepada ayah dan kakak perempuannya adalah rencana yang dibuat buat.

Dan sampai saat ini perang Bubat jadi awal hubungan tak baik antara dua kerajaan tersebut. Perang Bubat ini jadi luka yang dirasakan bagi masyarakat Sunda dikarenakan merasa dikhianati oleh pemimpinnya. 

Hingga saat ini, kejadian ini sampai sekarang menjadi mitos yang ditetapkan oleh kedua wilayah tersebut. Dan menjadi larangan yang turun temurun dari generasi ke generasi.

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.