Ratusan Hektar Sawah di Garut Kekeringan, Pemerintah Upayakan Solusi


Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan ratusan hektar lahan sawah mengalami kekeringan. Kondisi ini membuat para petani merugi akibat rusaknya sawah mereka, bahkan banyak yang berpotensi gagal panen.

 

Musim kemarau yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir mengakibatkan 180 hektar sawah mengalami kerusakan ringan, 48 hektar rusak sedang, 19 hektar rusak berat, dan 19 hektar lainnya mengalami puso atau gagal panen.

 

Kekeringan ini melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Garut, khususnya di daerah selatan seperti Kecamatan Pameungpeuk, Cikelet, dan Cisompet, Bungbulang, Cibatu, dan kecamatan lainnya. Sawah-sawah di daerah tersebut tak lagi mendapatkan pasokan air yang cukup untuk irigasi.

 

Sumber air di sejumlah daerah di Garut mengering, sehingga petani kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah mereka. Akibatnya, banyak sawah yang tidak bisa dipertahankan dari kekeringan.

 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menjelaskan bahwa minimnya sumber air akibat kemarau panjang menjadi penyebab utama kekeringan. Pihaknya telah berupaya untuk membantu petani yang terdampak dengan berbagai cara.

“Kami pun melakukan upaya agar mereka (petani) tidak kekurangan air, dengan program pompanisasi ataupun lainnya," ujarnya.

 

Dinas Pertanian Kabupaten Garut terus berupaya mencari solusi jangka panjang agar krisis air ini tidak berulang di masa depan, terutama dalam menghadapi kemarau panjang yang semakin sering terjadi.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka