Riset Terbaru, Stress Karena Akademik Berujung Depresi
Stres Akademik tidak hanya soal tuntugas tugas. Ujian atau tuntutan kampus lainnya akan berujung depresi kepada mahasiswa.
Studi di Frontiers in Psychology (2022) menemukan bahwa mahasiswa dengan stress tinggi mengalami penurunan signifikan dalam kesejahteraan mental, terutama pada kelompok perempuan dan non-binary.
Sedangkan penelitian lain ScienceDirect (2025), menemukan bahwa stress memicu cemas dan frustasi sehingga akan menurunkan prestasi mahasiswa.
Baca juga: Mahasiswa Baru? Ini Tips yang Harus Warginet Lakukan Sebelum Masuk Kuliah
Riset lain dari BMC Psychiatry (2025) mengungkapkan mahasiswa akan mengalami kecemasan 75 persen di tahun pertama, lalu 73 persen stres, dan sisanya hampir 50 persen depresi. Dapat disimpulkan tahun pertama kuliah jadi masa yang paling rentan.
Pentingnya deteksi dini dan dukungan sosial. Khususnya terdapat konseling mandiri di kampus untuk membantu menurunkan kecemasan mahasiswa nya di tengah perjalanan kuliah.
Karena memang kewajiban kuliah tidak hanya soal tugas dan ujian saja. Tentu para mahasiswa diwajibkan yang utama membayar administrasi sebagai tempat mengamban ilmu selama di universitas.
Baca juga: Cara Mudah Jaga Kesehatan Mental Agar Terus Bahagia
Maka dari itu, pentingnya menjaga manajamen waktu dengan baik antara belajar, healing, kerja seperti freelance atau part-time jika memang dibutuhkan.
Dengan tetap mengerjakan tugas dengan baik tidak melewati batas deadline sesuai intruksi dosen. Manajemen waktu yang baik akan menjaga mental Akademik kamu dengan baik selama di kampus.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.