Beranda Tol Getaci: 37 Desa di Garut Masuk Zona Proyek, Lelang Ulang Dimulai Bulan Depan
ADVERTISEMENT

Tol Getaci: 37 Desa di Garut Masuk Zona Proyek, Lelang Ulang Dimulai Bulan Depan

44 menit yang lalu - waktu baca 3 menit
Tol Getaci: 37 Desa di Garut Masuk Zona Proyek, Lelang Ulang Dimulai Bulan Depan (Ilustrasi: AI/ Infogarut)

GARUT — Proyek Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) kembali mendapatkan angin segar. Pemerintah bersama pihak terkait telah menetapkan bahwa dalam waktu dekat tol ini akan kembali dilelang untuk mencari investor baru, setelah dua kali proses sebelumnya belum menemui titik temu.

Tol ini direncanakan melintasi wilayah Kabupaten Garut, dan akan berdampak langsung pada 37 desa/kelurahan yang tersebar di 7 kecamatan.

Baca Juga: Gerbang Tol Jawa Barat Akan "Nyunda", Sentuhan Budaya Lokal Diterapkan Mulai 2027

Desa & Kecamatan Terdampak

Berikut sejumlah kecamatan dan desanya yang terdata akan dilalui tol:

  • Kecamatan Kadungora: Hegarsari, Talagasari, Mandalasari, Karangmulya, Karang Tengah

  • Kecamatan Leles: Kandang Mukti, Leles, Cangkuang, Margaluyu, Sukarame

  • Kecamatan Leuwigoong: Margacinta

  • Kecamatan Banyuresmi: Sukakarya, Sukalaksana, Sukamukti, Sukaratu, Pamekarsari, Sukasenang

  • Kecamatan Karangpawitan: Mekarsari, Lengkong Jaya, Jatisari, Karangmulya, Suci, Lebakjaya, Tanjungsari, Lebak Agung

  • Kecamatan Garut Kota: Sukanegla, Cimuncang, Kota Kulon, Margawati

  • Kecamatan Cilawu: Ngamplangsari, Ngamplang, Pasanggrahan, Cilawu, Karyamekar, Dayeuhmanggung, Sukatani, dan Sukamaju.

Dengan demikian, pembangunan Tol Getaci diproyeksikan akan “membeton” sebagian besar wilayah ini, sebuah perubahan besar untuk jalur transportasi sekaligus kehidupan masyarakat sekitar.

Uang Ganti Rugi (UGR) dan Pembebasan Lahan

Pemerintah sudah mulai membayar Uang Ganti Rugi (UGR) kepada warga pemilik tanah yang terdampak. Proses pembebasan lahan terus dikebut terutama di segmen yang melewati Kabupaten Garut utara. Hingga akhir 2025, sekitar 2.200 bidang lahan telah dibayar UGR sebagai bagian dari pembebasan lahan tahap awal.

Contohnya, pembayaran untuk sebagian bidang tanah di Desa Cangkuang, Desa Hegarsari, dan Desa Karangtengah sudah dilakukan.

Mengapa Tol Getaci Penting dan Apa Implikasinya untuk Garut

Pembangunan Tol Getaci digadang-gadangkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025, sebuah upaya untuk meningkatkan konektivitas antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, mempercepat mobilitas manusia dan barang, serta membuka akses pertumbuhan ekonomi.

Menurut pejabat daerah, kehadiran jalan tol diharapkan memperlebar akses masuk ke Garut, membuka peluang ekonomi, memperpendek jarak tempuh, dan mendukung pengembangan wilayah.

Namun, dampak dari pembebasan lahan dan perubahan tata ruang penting diperhatikan. Dengan 37 desa yang terdampak, akan ada perubahan besar dalam struktur sosial, ekonomi, dan lingkungan warga. Pemerintah dan masyarakat diharapkan aktif terlibat agar proses ini adil, terutama dalam hal kompensasi dan mitigasi sosial.

Baca Juga: Progres Tol Getaci Garut Utara: Lima Desa di Kadungora Terdampak, Mandalasari dan Karangmulya Tuntas Terima Uang Ganti Rugi

Rencana Lelang Ulang & Target Operasional

Menurut informasi terbaru, lelang ulang Tol Getaci dijadwalkan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Rencananya, pembangunan resmi dimulai pada 2026.

Sementara pembangunan tahap awal akan fokus pada ruas Gedebage, Tasikmalaya dulu. Jika berjalan sesuai rencana, tol ini diperkirakan mulai beroperasi pada 2029.

Apa Artinya bagi Warga Garut

  • Bagi warga pemilik tanah di 37 desa terdampak — ini berarti kompensasi melalui UGR, tetapi juga perubahan besar terhadap lahan dan lingkungan setempat.

  • Bagi masyarakat luas — Tol Getaci bisa mempercepat akses, ekonomi, dan konektivitas, membuka peluang baru.

  • Bagi pemangku kebijakan — proses pembebasan lahan dan mitigasi sosial menjadi tantangan besar; transparansi dan keadilan harus dijamin agar pembangunan tidak merugikan masyarakat.

Proyek Tol Getaci adalah salah satu langkah besar untuk pembangunan infrastruktur di Garut dan sekitarnya. Dengan 37 desa yang terdampak langsung, masyarakat Garut berada di persimpangan perubahan besar, antara harapan akses & kemajuan, dan tantangan sosial lingkungan.

Seiring dibukanya peluang lelang ulang dan percepatan UGR, penting bagi semua pihak untuk terlibat aktif, memastikan setiap warga memahami hak dan konsekuensi dari proyek ini.

Infogarut akan terus memantau perkembangan, dari proses lelang, realisasi pembangunan, hingga dampak bagi masyarakat lokal.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.