Beranda Waspada Cuaca Extrem, Risiko Penyakit Semakin Meningkat!
ADVERTISEMENT

Waspada Cuaca Extrem, Risiko Penyakit Semakin Meningkat!

3 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Waspada Cuaca Extrem, Risiko Penyakit Meningkat (source:freepik)

Kondisi cuaca extrem seperti curah hujan yang terus terusan terjadi setiap hari akan meningkat risiko penyakit pada diri. 

Selain kondisi curah hujan yang tinggi, kondisi banjir, kekeringan, serta suhu panas berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Adanya peningkatan dehidrasi juga berisiko memicu penularan berbagai penyakit menular.

Seperti dilansir dari pikiranrakyat, cuaca ekstrem dapat memperbesar peluang penyebaran penyakit tular vektor seperti demam berdarah, chikungunya, dan leptospirosis, serta penyakit akibat pencemaran air seperti diare, disentri, dan tifus.

Baca juga: Jangan Dibuang! Ada Manfaat Bagi Kesehatan Dibalik Air Rebusan Jagung

Menurut dr. Faisal Parlindungan sebagai dokter spesialis penyakit dalam rumah sakit Universitas Indonesia, konsumsi makanan bergizi seimbang menjadi kunci utama dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, terutama saat cuaca ekstrem.

Selain itu, asupan vitamin C akan membantu dalam meningkatkan imunitas tubuh. Seperti mengkonsumsi sayur sayuran, jeruk, tomat, jambu, mangga, nanas, dan berbagai sayur mayur seperti bayam dan lainnya. 

Selain konsumsi vitamin C, vitamin D juga sangat baik untuk menjaga kekuatan tulang, gigi, serta mencegah peradangan. Sumber alami vitamin D antara lain ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, dan buah jeruk.

Disisi lain informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa wilayah Indonesia akan menghadapi potensi cuaca ekstrem pada periode akhir Oktober hingga awal November 2025.

Baca juga: Hasil Survey IQ Orang Indonesia Turun dari 109,6 ke 78,4

Di masa peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan ini, sejumlah daerah berpotensi mengalami hujan lebat disertai angin kencang hal ini dapat mengganggu aktivitas dan meningkatkan risiko penyakit musiman.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.