Sebanyak 6 Orang di Garut Meninggal Akibat DBD, Warga Diimbau Berantas Sarang Nyamuk


Hingga Agustus 2022, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Garut mencapai angka 446 kasus, 6 orang di antaranya meninggal dunia.

Guna menanggulangi DBD tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut mengimbau masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan sekitar.

"Dengan cara menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor pada air-air tergenang, kemudian yang jelas adalah PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman di Garut, Selasa (6/9/2022).

Asep menambahkan, selain memberantas sarang nyamuk, jajarannya juga melakukan pengasapan atau "fogging" bilamana di suatu tempat ditemukan banyak kasus DBD.

"Tetapi ini hanya bersifat sementara besok lusa pun bisa terjadi lagi atau kembali lagi nyamuknya, nah yang terpenting memang yang paling utama dan prioritas adalah bagaimana PSN yang lebih diprioritaskan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua RW 9 di Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Yusep Tresna mengatakan, pihaknya berupaya terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan supaya mencegah penyebaran wabah penyakit, salah satunya DBD.

Kegiatan yang rutin dilaksanakan warga, kata dia, yaitu melakukan pengasapan untuk memberantas nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab penyakit DBD, terlebih saat ini dilaporkan ada empat warganya terjangkit DBD.

Atas inisiatifnya bersama warga, pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas Cipanas Tarogong melakukan fogging. Pihaknya juga setiap saat melakukan kampanye mengantisipasi meluasnya wabah DBD.

"Mari kita wujudkan lingkungan yang bersih, indah, sehat, aman, serta tertib dan sejahtera atau BISATIBRA sesuai dengan visi RW 09," tandasnya.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka