Beranda "Ewe Deet": Makanan Tradisional Sunda yang Bikin Gen Z Penasaran Sekaligus Kaget!
ADVERTISEMENT

"Ewe Deet": Makanan Tradisional Sunda yang Bikin Gen Z Penasaran Sekaligus Kaget!

12 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
"Ewe Deet": Makanan Tradisional Sunda yang Bikin Gen Z Penasaran Sekaligus Kaget!, Source: tintahijau.com

Ewe Deet menjadi makanan tradisional Sunda yang unik dan langka, berbahan kelapa serta gula aren, membuat generasi muda penasaran hingga salah paham.

Ewe Deet adalah makanan tradisional Sunda yang unik sekaligus memancing rasa penasaran. Kuliner ini terbuat dari kelapa setengah tua yang dipadukan dengan gula aren, menghasilkan cita rasa yang gurih dan manis. Saat ini, keberadaan makanan tradisional sunda tersebut semakin jarang ditemui oleh generasi muda.

Baca juga: Makanan Manis Khas Garut Selain Dodol

Asal Usul Ewe Deet

Makanan tradisional Sunda bernama Ewe Deet dikenal di wilayah Priangan Timur seperti Garut, Tasikmalaya, hingga Ciamis. Olahan ini muncul dari kebiasaan masyarakat desa yang memanfaatkan bahan sederhana seperti kelapa tanggung yang dicampur dengan cairan nira aren.

Nama Ewe Deet sendiri sering menimbulkan salah paham karena terdengar vulgar bagi generasi sekarang. Namun, pada masa lalu sebutan ini dianggap lumrah dan sekadar guyonan masyarakat Sunda. Meskipun namanya unik, makanan ini tetap menjadi bagian dari budaya kuliner lokal.

Cita Rasa dan Penyebutan Lain

Ewe Deet memadukan tekstur renyah daging kelapa dengan manisnya gula aren. Hasilnya menghadirkan sensasi gurih, manis, dan legit yang khas. Sajian ini kerap dinikmati secara langsung atau disiram dengan cairan nira yang sedang dimasak menjadi gula.

Di sejumlah daerah, makanan ini juga dikenal dengan nama lain seperti cemplus atau cemplung. Sebutan tersebut hadir karena adanya variasi bahan, misalnya menggunakan singkong rebus atau kacang selain kelapa. Hal ini menunjukkan keragaman penyebutan di setiap daerahnya.

Ewe Deet Kini Kian Langka

Hampir tidak ada pedagang yang menjual Ewe Deet secara khusus di pasaran. Makanan ini biasanya dibuat secara rumahan oleh pembuat gula tradisional, sehingga keberadaan kuliner khas sunda ini hanya bisa ditemukan di desa-desa tertentu.

Saat ini generasi muda Sunda banyak yang tidak mengenal Ewe Deet, bahkan mengira hanya lelucon belaka. Padahal, kuliner ini merupakan bagian dari kekayaan budaya Jawa Barat yang seharusnya tetap dilestarikan demi menjaga identitas kuliner lokal.

Baca juga: Surabi Papandayan, Kuliner Legendaris Favorit Warga Garut

Nah Warginet, Ewe Deet bukan sekadar nama unik yang memicu tawa, melainkan sebagai bagian dari kuliner Sunda yang memiliki nilai budaya tinggi. Meskipun langka, Ewe Deet pantas dijaga agar tetap dikenal generasi mendatang sebagai warisan kuliner khas Priangan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.