Raja-Raja Terkenal di Kerajaan Pajajaran


 Kerajaan Pajajaran, yang terletak di wilayah Pakuan (sekarang Bogor), Jawa Barat, dikenal dengan sejumlah raja yang memainkan peran penting dalam sejarahnya. Berikut adalah ringkasan tentang para raja terkenal yang memimpin Kerajaan Pajajaran dari masa kejayaannya hingga keruntuhannya:

 

 

 1. Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521 M)

 

Sri Baduga Maharaja, lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi, adalah salah satu raja paling terkenal dalam sejarah Kerajaan Pajajaran. Memerintah dari tahun 1482 hingga 1521 M, Prabu Siliwangi membawa kerajaan ini ke puncak kejayaannya. Selama pemerintahannya, ia melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, telaga, dan tempat hiburan, serta memperkuat pertahanan militer untuk melindungi kerajaan dari ancaman luar. Ia dikenal sebagai pemimpin yang memegang teguh prinsip kesetaraan sosial dan toleransi antaragama, dengan Hindu Syiwa sebagai agama utama.

 

 

2. Pakuan Surawisesa (1521 – 1535 M)

 

Setelah Sri Baduga Maharaja, Pakuan Surawisesa naik tahta dan memerintah dari tahun 1521 hingga 1535 M. Pemerintahannya melanjutkan beberapa kebijakan pendahulunya tetapi menghadapi tantangan yang semakin meningkat, termasuk ancaman dari kerajaan-kerajaan tetangga dan perubahan kondisi politik di Nusantara.

 

 

 3. Pakuan Ratu Dewata (1535 – 1543 M)

 

Pakuan Ratu Dewata, yang bertahta dari tahun 1535 hingga 1543 M, melanjutkan pemerintahan di masa-masa sulit. Periode ini adalah masa transisi bagi Kerajaan Pajajaran, dengan tantangan internal dan eksternal yang semakin kompleks.

 

 

4. Pakuan Ratu Sakti (1543 – 1551 M)

 

Pakuan Ratu Sakti memerintah dari tahun 1543 hingga 1551 M. Selama masa pemerintahannya, situasi politik di Pajajaran semakin menegangkan, dengan persaingan yang meningkat dan ancaman dari luar. 

 

 

5. Pakuan Ratu Nilakendra (1551 – 1567 M)

 

Pakuan Ratu Nilakendra memerintah dari tahun 1551 hingga 1567 M. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran menghadapi serangan dan tekanan yang semakin berat dari Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon.

 

 

 Pengunduran Diri dari Pakuan (1567 M)

 

Karena serangan dari Hasanudin dan Maulana Yusuf, Pakuan Ratu Nilakendra terpaksa meninggalkan Pakuan pada tahun 1567 M. Pindah dari pusat pemerintahan, situasi politik Pajajaran semakin memburuk.

 

 

6.Raga Mulya (1567 – 1579 M)

 

Setelah pengunduran diri dari Pakuan, pemerintahan Kerajaan Pajajaran dilanjutkan oleh Raga Mulya dari tahun 1567 hingga 1579 M, dengan pusat pemerintahan berpindah ke Pandeglang. Selama masa pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran berjuang melawan tekanan dari Kesultanan Banten dan ancaman internal.

 

 

 

 

Masa pemerintahan raja-raja ini menunjukkan perjalanan dinamis Kerajaan Pajajaran dari puncak kejayaan hingga masa-masa sulit menjelang keruntuhannya. Setiap raja memiliki tantangan dan kontribusinya masing-masing dalam membentuk sejarah dan perkembangan kerajaan yang mempengaruhi wilayah Jawa Barat.

 

Sumber: Berbagai Sumber


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka