Tradisi Bedah Balong di Masyarakat Garut Menjelang Ramadan


Tradisi Bedah Balong merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh Masyarakat Garut dalam menyambut datangnya bulan Ramadan, bahkan tradisi ini sudah dijadikan event tahunan di beberapa daerah di Garut seperti di Samarang yang selalu dilaksanakan di Kampung Sampireun.

Bahkan di Kecamatan Cikelet tradisi bedah balong dijadikan sebagai acara festival tahunan yang meriah, festival ini disebut dengan festival ngubek beber. Acara bedah balong merupakan acara menangkap ikan di kolam, di situ (danau) ataupun di sungai. Biasanya sebulan sebelum melaksanakan tradisi ini sang empu kolam akan menabur ikan di kolam dan ketika menghadapi bedah balong ini ikan siap untuk ditangkap.

Dalam bedah balong ini biasanya kolam akan disurutkan terlebih dahulu sampai kedalaman kolam hanya sedalam lutut sehingga memudahkan para peserta untuk menangkap ikan menggunakan tangan kosong. Tradisi bedah balong ini bisa diikuti oleh semua kalangan, bahkan biasanya diramaikan oleh anak-anak dan remaja.

Ikan hasil tangkapan tersebut biasanya akan disantap bersama, biasanya ikan hasil tangkapan ini akan diberikan ke pada tim memasak yang biasanya beranggotakan ibu-ibu. Biasanya ikan akan dibakar atau di goreng kemudian akan disantap bersama-sama. Selain dimasak dan dimakan ikan hasil tangkapan juga bisa diberi ikan kepada orang-orang yang disekitar tempat acara berlangsung.

Tradisi bedah balong memiliki makna berbagi dan kebersamaan, dimana pada saat menangkap ikan para peserta bekerjasama dan saling membantu satu sama lain sehingga hal ini mendukung jiwa kerjasama dan kebersamaan, Selain itu, tradisi bedah balong ini memiliki makna berbagi. Jangan khawatir bila tidak mendapatkan ikan satupun karena pasti para wargi akan diberi ikan dan bisa menyantapnya bersama.

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka