Beranda Ani dan Budi: Mengenal Lebih Dekat Sosok Legendaris di Balik Buku Pelajaran Membaca Kita
ADVERTISEMENT

Ani dan Budi: Mengenal Lebih Dekat Sosok Legendaris di Balik Buku Pelajaran Membaca Kita

6 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Ani dan Budi: Mengenal Lebih Dekat Sosok Legendaris di Balik Buku Pelajaran Membaca Kita

Siapa yang tidak kenal dengan kalimat fenomenal: "Ini Ibu Budi. Ini Bapak Budi. Ini Budi."

Bagi generasi 80-an hingga 90-an, deretan kalimat sederhana ini adalah gerbang pertama menuju dunia literasi. Kalimat yang dicetak tebal, dengan huruf yang jelas, dan selalu ditemani ilustrasi sederhana tentang sebuah keluarga harmonis.

Namun, pernahkah Warginet bertanya, siapa sosok kreator yang melahirkan tokoh legendaris Ani dan Budi? Dan mengapa metode membaca yang sederhana ini bisa begitu melegenda?

Baca Juga: Kesempatan Kuliah Gratis! Ini Syarat Pendaftaran Beasiswa 1 Desa 1 Sarjana 2025 di Garut

Siti Rahmani Rauf: Pencipta di Balik Kesederhanaan

Pahlawan literasi di balik kesuksesan metode membaca ini adalah seorang wanita hebat bernama Siti Rahmani Rauf. Beliau adalah seorang pendidik sekaligus guru yang mendedikasikan hidupnya untuk dunia pendidikan.

Siti Rahmani Rauf bukanlah penulis buku pelajaran biasa. Ia adalah seorang yang jeli melihat tantangan anak-anak Indonesia dalam belajar membaca pada era tersebut.

Metode yang ia ciptakan dikenal sebagai Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS). Metode ini memisahkan kata menjadi suku kata, lalu suku kata menjadi huruf, kemudian menyatukannya kembali menjadi kalimat utuh. Ini adalah lompatan besar dari metode membaca yang kaku pada masanya.

Filosofi di Balik Nama "Budi"

Pemilihan nama "Budi" dan "Ani" ternyata bukan tanpa alasan. Nama tersebut sengaja dipilih karena dua hal:

  1. Sederhana dan Mudah Diucapkan: Nama Budi adalah representasi nama yang sangat umum dan mudah diucapkan oleh anak-anak di berbagai daerah di Indonesia. Ini sesuai dengan prinsip dasar Metode SAS yang fokus pada kesederhanaan.

  2. Filosofi Karakter: Nama Budi merujuk pada "budi pekerti" atau sifat baik. Harapannya, selain belajar membaca, anak-anak juga terinspirasi untuk menjadi pribadi yang baik, jujur, dan memiliki karakter terpuji, seperti yang digambarkan dalam ilustrasi keluarga Budi.

Dari Buku Hingga Ikon Pop Culture

Karya Siti Rahmani Rauf ini pertama kali dipublikasikan sebagai materi membaca dalam buku paket Bahasa Indonesia untuk kelas 1 Sekolah Dasar.

Meskipun bukunya sendiri telah mengalami banyak pembaruan seiring pergantian kurikulum, esensi tokoh Ani dan Budi sudah terlanjur melekat kuat di benak jutaan anak Indonesia.

Bahkan, seiring berjalannya waktu:

  • Ani dan Budi bertransformasi menjadi ikon nostalgia yang selalu muncul dalam meme, podcast, atau perbincangan santai generasi millennial dan Gen X.

  • Kalimat-kalimat sederhana mereka sering dikutip sebagai simbol kenangan masa kecil yang polos dan lugu.

Baca Juga: Dewan Pendidikan Garut: Fosil Birokrasi atau Jembatan Partisipasi?

Dengan kesuksesan ini, Siti Rahmani Rauf berhasil membuktikan bahwa cara termudah untuk menguasai hal yang sulit (seperti membaca) adalah melalui langkah-langkah yang paling sederhana dan relatable.

Penghargaan dan Warisan

Siti Rahmani Rauf memang telah meninggal dunia pada tahun 2016, namun warisannya tetap hidup. Ia diakui sebagai salah satu tokoh penting yang telah berjasa besar dalam meningkatkan literasi dasar bangsa Indonesia melalui metode SAS yang revolusioner.

Jadi, saat kamu bertemu dengan seorang teman yang iseng melontarkan kalimat, "Ini Ibu Budi..." ingatlah bahwa di balik kalimat sederhana itu ada sejarah panjang dan dedikasi seorang guru hebat dari Indonesia.

Apakah kamu termasuk yang belajar membaca dari kisah legendaris keluarga Budi? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar!

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.