Vietnam Dihantam Topan Kalmegi, Enam Bandara Ditutup

Topan Kalmegi menghantan negara Vietnam pada kamis,(6/11/2025). Kejadian ini membuat pemerintah menutup enam bandara dan membatalan penerbangan. 

Topan Kalmaegi, atau dikenal di Filipina sebagai Topan Tino, adalah siklon tropis aktif yang memiliki kecepatan angin maksimum 110 mph (175 km/jam). Sebelum menghantam Vietnam, dua hari setelah badai mulai melanda Filipina, menewaskan sedikitnya 114 orang.

Data terbaru dari Kejadian di Filipina, terdapat 127 orang yang masih dilaporkan hilang hingga Kamis malam dan upaya untuk mendistribusikan bantuan dan menemukan jenazah terhambat oleh skala kerusakan yang ditinggalkan oleh Kalmaegi, badai ke-20 yang melanda Filipina tahun ini.

Baca juga: Kisah Nyata di Balik Kejayaan Kartel Medellin dan Akhir Tragis Pablo Escobar

Dan sekarang kabar terbaru menghantam ke negara Vietnam. Dikutip dari reuters.com, prakiraan cuaca nasional melepaskan atap rumah dan merobohkan pohon serta tiang telegraf. Badai ini menimbulkan gelombang setinggi 10 meter (30 kaki) saat menghantam pesisir wilayah tengah. 

Akibat dari kejadian tersebut, pemerintah Vietnam menutup enam bandara dan pemerintah mengatakan lebih dari 260.000 orang di Provinsi Gia Lai telah dievakuasi ke tempat aman. Topan Kalmaegi adalah badai ke-13 yang melanda Vietnam tahun ini, dan termasuk yang terkuat.

Solusi dari kejadian ini, pemerintah telah menyiapkan lebih dari 268 ribu tentara yang siap siaga dalam pencarian dan penyelamatan pada korban yang tedampak. Pemerintah Vietnam memperingati adanya potensi banjir di daerah dataran rendah yang berdamapk pada pertanian. 

Baca juga: Ratu Sirikit Thailand Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun

Para petani masih memulihkan diri dari banjir minggu ini yang telah menewaskan 47 orang. Salah seorang Petani padi, Nguyen Van Rin, 42, mengatakan banjir terakhir telah menenggelamkan ternak dan unggasnya.